KASIH SAYANG YANG MEMBAWA PETAKA
Harimau dan Ahimsa: Kasih Sayang yang Berlebihan
Di sebuah hutan lebat, seekor harimau liar bernama Arka dikenal sebagai pemburu ulung yang ditakuti semua hewan. Ia hidup mengikuti naluri, berburu tanpa ragu untuk bertahan hidup. Namun, suatu hari, saat tengah beristirahat setelah berburu, datanglah seorang bijak bernama Mahendra yang sedang bermeditasi di hutan.
Mahendra mendekati Arka tanpa rasa takut. “Mengapa kau terus membunuh?” tanya Mahendra lembut.
“Itulah caraku bertahan hidup,” jawab Arka dengan suara berat.
Mahendra tersenyum bijak. “Ada jalan yang lebih baik, wahai harimau. Jalan kasih sayang, tanpa kekerasan. Kau bisa memilih ahimsa—tidak membunuh, tidak menyakiti.”
Kata-kata itu menggugah hati Arka. Ia mulai memikirkan semua nyawa yang telah diambilnya. Dengan rasa bersalah yang tumbuh, ia berjanji pada Mahendra untuk tidak lagi memburu makhluk lain.
Arka Menyebarkan Ahimsa
Arka mulai menjalani hidup penuh kasih. Ia makan buah-buahan, tanaman, dan apa pun yang tidak melukai makhluk lain. Ia bahkan mengajarkan ahimsa kepada harimau lain di hutan. Awalnya, banyak harimau menentang, tetapi mereka akhirnya terpengaruh oleh ketenangan dan kasih sayang Arka.
Namun, dampaknya perlahan terlihat. Tanpa pemangsa, jumlah kijang dan rusa bertambah pesat. Mereka memakan hampir semua tanaman di hutan. Kekurangan makanan membuat banyak hewan herbivora mati kelaparan. Di sisi lain, harimau yang hidup dalam ahimsa mulai melemah karena makanan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka yang besar.
Satu per satu, harimau di hutan mulai mati kelaparan, termasuk Arka. Ia mengembuskan napas terakhirnya di bawah pohon tempat Mahendra pertama kali menemuinya.
Pelajaran:
Kasih sayang, seperti ahimsa, adalah ajaran yang mulia. Namun, jika diterapkan tanpa kebijaksanaan dan pemahaman akan keseimbangan alam, ia dapat membawa kehancuran. Dalam hidup, bahkan hal yang terlihat baik harus dipertimbangkan dampaknya, karena alam berjalan dengan hukum keseimbangan yang harus dihormati.
Kasih sayang pun bisa menjadi jebakan.sama seperti kata krishna kalung emas bisa jadi Rantai pengikat yang membelenggu.jadi kasih sayangpun bisa berubah menjadi jebakan dan Racun.
Untuk melihat hidup dengan sebenar benarnya dan tidak terjebak pada hal hal yang tampak baik anda perlu ikut kelas sabda
Komentar
Posting Komentar